May 26, 2008

[Cerpen] Possesive

Cerpen berikut dibuat untuk mengeluarkan kreatifitas penulis. Selain itu, penulis dapat lebih rileks karna tekanan kerja yang sedang dihadapi. Dengan menulis hal2 garing dan jayus, penulis merasa dapat lebih rileks.

Cerpen berikut adalah fiktif belaka. Suwer deh. Mohon maaf kalo ada yang ngerasa kesindir. Mohon maaf kalo ada kata-kata yang salah. Ambil Positifnya aj. Btw, jangan ngebayangin bencong di video klip "Possessive" lo. Asli cerpen ini ga ada hubungannya ma bencong itu.

The last but not least (ni maksudnya apa yah? kayaknya ga nyambung. tp, gpp supaya keliatan smart aj :D) have a nice reading. Thanks dah mau baca.

// beginning of the story

Pada saat keluar maen. Eh....salah....emang jaman2 SD :D Okeh....lanjut.

Pada saat jam istirahat kantor, Paijo dan Inem makan di kantin yang letaknya agak jauh dikit karena pilihan makanan lebih banyak. Hmmm...lebih tepatnya karena harga makanan di situ lebih murah. Mereka memilih salah satu warteg yang agak sepi karena Inem sedang ingin curhat pada Paijo tentang suatu hal yang penting. Memang tidak biasanya warteg bisa sepi karna mereka berdua cukup pintar untuk keluar kantor jam 11.30 karena lift dan kantin sudah pasti penuh bila keluar kantor jam 12. Berikut adalah percakapan mereka:

Inem: Jo (maksudnya Paijo, ini kenapa gw tulis yah?! masak sih pembaca ga ngerti)
Paijo: Ada apa nem' (maksudnya Inem, ini juga kenapa gw tulis?!)?
Inem: COWOK itu SAPI !!!! (dengan nada marah)

Paijo berpikir dengan otaknya yang tumpul. Ada apakah gerangan? Sebenernya dia juga marah karna dia juga adalah cowok. Apakah maksudnya menyindir dia? Tetapi, dengan ilmu kebijaksanaan yang dimiliki. Paijo memilih mencari sebab musababnya. Btw, penulis juga rada bete nih kan penulis juga cowok. Walaupun kata2 Inem adalah buatan penulis sendiri.

Paijo: Inem, kamu tuh kenapa sih? kok sampe keluar kata2 itu. Btw, aku kan juga cowok. Apakah aku juga SAPI?
Inem: Iya jo, ada suatu kejadian makanya aku mengeluarkan kata2 seperti itu. Kalo kamu sih bukan SAPI tapi CABUL.

Okeh...Paijo sebenernya bingung dan marah. Apakah ia harus "bangga" atau "terhina" dengan disebut CABUL. Tetapi, lagi2 dengan ilmu kebijaksaannya (taelah...), paijo memilih untuk mendengarkan keluh kesah temannya. Hidup Paijo....karna keCABULan-nya...maaf salah...yang bener adalah karna kedewasaannya.

Inem: Kenapa yah setiap aku dapat cowok, Kok dapetnya yang possesive mulu?! Tadi, aku keluar kata2 "COWOK itu SAPI" karna sudah tidak tahan dengan sikap cowok aku yang terlalu possesive. Selain itu, aku juga terinspirasi dari sebuah sms kalo cowok itu kan disingkat jadi 'cow'. Nah dalam kata bahasa inggris 'cow' itu kan 'sapi'.

Wah si Inem pinter yah bahasa inggrisnya.

Paijo: Logis...Aku juga terkadang ambigu ma kata2 sms. setuju tuh soal 'cow' yang berarti 'cowok' atau 'sapi'.

Kemudian, Paijo terlihat seperti berpikir. Masih merasa heran dengan ambiguitas kata2 sms. Lama Paijo berpikir, akhirnya Inem turut bicara.

Inem: (tambah marah) Jadi, menurut kamu soal sms itu lebih penting daripada masalah aku dan pacarku.
Paijo: Maaf...maaf. Okeh sampe mana kita tadi?
Inem: COWOK itu SAPI !!!! (duh, cewek2 yang baca cerpen ini kayaknya pada puas nih)
Paijo: Trus......?
Inem: Ya aku minta komentar kamu lah.....iiih dodol banget sih....

Paijo:
Pertama, Jadi begini tidak baik terlalu membenci segala sesuatu karna suatu saat hal yang kamu benci bisa menjadi sesuatu yang kita sukai di masa depan.

Kedua, coba analisa ulang tentang ke sifat possesive cowok kamu. Apakah ujung2nya untuk kebaikan? Tidak ada cowok yang menginginkan selain kebaikan pada seorang wanita yang disukai.

Ketiga, kalo kamu ketemu cowok yg punya pola gitu2 aj. Coba analisa diri kamu, apakah ada yang salah dengan diri kamu? Orang yang kita temuin adalah cermin dari diri kita.

Dengan kata2 paijo, si Inem jadi terpana. Seolah-olah Paijo bercahaya n penuh dengan aura positif. Tapi, itu tidak berlangsung lama. Tiba2 Inem jadi Ilfil bila mengingat kecabulan Paijo yang kesehariannya hobi ngeliatin cewek2 seksi.

Selesai makan siang mereka berdua kembali ke meja kerja masing2. Si Inem terngiang2 dengan kata2 Paijo barusan. Mudah2n di Inem dapat mengambil kata-kata positif Paijo dan mengesampingkan kecabulan Paijo.

// ending of the story