Baru-baru ini aku berkunjung ke rumah teman. Pada suatu pembicaraan ia menyebutkan dan ia menyakini akan hal ini, yaitu bahwa “We are what you think”. Anda adalah apa yang anda pikirkan.
Pada saat itu saya menyadari bahwa selama ini diri saya dan kepribadian saya terbentuk dari segala yang saya pikirkan tentang diri saya. Selama ini prestasi belajar saya mulai dari SD sampai SMA dan lulus UMPTN boleh dikatakan baik. Karena selama itu saya menganggap ulangan, ujian, ebtanas, UMPTN adalah hanya sekedar permainan dan saya harus selalu menjadi pemenang. Saya mengeluarkan seluruh kemampuan saya untuk menjadi pemenang.
Bukan hanya saya saja yang mengalami hal ini, tentu saja orang-orang lain juga mengalaminya. Ada orang selalu berpikir tentang keberhasilan bahwa ia selalu berhasil. Ada orang yang berpikir bahwa apapun yang dilakukannya ia selalu gagal. Akibatnya adalah orang yang berpikir akan berhasil lebih sering berhasil dan orang yang berpikir gagal akan lebih sering gagal.
Saya mempercayai bahwa apabila kita berpikir untuk berhasil, kita akan mengeluarkan suatu energi ekstra untuk diri kita sehingga akan lebih mudah dalam melakukan suatu kegiatan. Karena bila kita berpikir akan berhasil akan terbayang oleh kita betapa menyenangkan, betapa bahagia mencapai keberhasilan. Apabila kita merasa bahagia, tubuh akan mengeluarkan suatu cairan kimia sehingga tubuh mempunyai energi tambahan dan otak menjadi lebih segar karna kebutuhan untuk oksigen terpenuhi.
Namun, begitu pula sebaliknya. Apabila kita berpikir kegagalan. Otak akan mengeluarkan cairan untuk tubuh sehingga tubuh dan otak menjadi tidak optimal. Otak sulit untuk berpikir, sulit untuk mengeluarkan kreativitas , dan badan menjadi lesu. Pada saat kita melakukan kegiatan, kegiatan itu menjadi begitu sulit untuk diwujudkan.
Saya pernah membaca cerita tentang seorang koboi. Koboi ini berpetualang ke kota untuk menjadi orang yang berhasil. Ia tidak mempunyai kemampuan apa-apa, akan tetapi ia mempunyai keyakinan yang tinggi bahwa ia akan berhasil. Pada saat itu ia melamar suatu perusahaan yang memasang telepon rumah. Begitu ditanya apakah pengalamannya dan sudah berapa lama ia bekerja. Ia menjawab bahwa ia tidak mempunyainya dan ia meminta untuk diberi kesempatan, ia menyakinkan pemilik perusahaan itu bahwa ia adalah orang yang dicari dan ia akan memajukan perusahaan itu. Selama ia bekerja ia selalu memulai pekerjaannya dengan menyakinkan dirinya bahwa ia akan berhasil. Setelah beberapa lama bekerja ia menjadi orang penting bagi perusahaan itu dan beberapa tahun kemudian ia mempunyai perusahaan sendiri yang sejenis dengan perusahaan tadi dan menjadi partner perusahaan itu.
Andrew Matthews, pengarang buku Being Happy mengatakan hal demikian. “Orang akan menarik segala sesuatu tentang apa yang ia pikirkan”. Di dalam buku itu terdapat sebuah cerita, yaitu: Ada sekolah yang sedang melakukan percobaan terhadap murid-murid dan guru-guru. Semua guru-guru ini adalah guru-guru yang biasa-biasa saja, begitupun dengan murid-muridnya. Guru pertama ditugaskan mengajar ke sebuah kelas yang dikatakan bahwa semua murid di kelas itu adalah murid pilihan semua. Kemudian guru kedua ditugaskan mengajar ke sebuah kelas yang dikatakan bahwa semua murid itu di kelas itu bodoh-bodoh. Setelah beberapa lama mengajar terlihat prestasi murid-murid itu dari kedua kelas tersebut. Guru yang mengira bahwa muridnya pandai semua mempunyai prestasi yang gemilang dan guru yang mengira bahwa muridnya bodoh semua mempunyai prestasi jelek. Setelah kedua guru itu dikatakan hal yang sebenarnya tentang kejadian ini, mereka merasa tidak percaya.
Salah satu tokoh dunia yang terkenal, yaitu Thomas Alfa Edison juga berpikir tentang
keberhasilan pada saat ia membuat lampu pijar. Bahwa lampu pijar yang ia buat akan menyala. Pada saat membuat lampu pijar itu ia melakukan 2000 kegagalan, tetapi ia tidak menyerah, ia berpikir bahwa 2000 kegagalannya adalah adalah 2000 tahapan untuk mencapai keberhasilan. Dan akhirnya ia berhasil membuat lampu pijar.
Apakah yang anda inginkan dari diri Anda? Apakah Anda ingin menjadi pemenang atau pencundang, menjadi orang yang berhasil atau orang yang gagal. Semua tergantung dari diri anda. Bila anda ingin menjadi berhasil, mulai dari sekarang berpikirlah bahwa anda akan berhasil.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
gue rasa lo salah jul
we are what we think..
bukan
we are what u think..
:)
Post a Comment