Untuk Apa katakan cinta, bila kau hanya membuat dia berduka.
Untuk Apa katakan cinta, bila kau hanya membuat dia menderita.
Untuk Apa katakan cinta, bila kau hanya membuat dia suram.
Untuk Apa katakan cinta, bila kau hanya membuat dia merasa bersalah.
Untuk Apa katakan cinta, bila kau tidak sanggup mendengarkan keluh kesah dirinya.
Untuk Apa katakan cinta, bila kau tidak memahami apa itu cinta
Untuk Apa katakan cinta, bila kau tidak membuat dirinya bahagia
Untuk Apa katakan cinta, bila kau tidak dapat membuat dirinya tersenyum bahkan tertawa
Untuk Apa katakan cinta, bila kau selalu menuntut dirinya
Semua yang kau lakukan hanyalah menunjukkan ke-egoisan diri. Kau hanya ingin icintai, tapi tidak dapat memberikan cinta. Untuk apa memberitahukan sakit hatimu kepada dirinya agar ia dapat merasakan sakit hati dirimu. Apakah engkau ingin menghukum dia atas tindakannya? Bukankah sudah cukup satu orang saja yang sakit hati. Tidak perlu orang lain menjadi sakit hati.
Untuk Apa katakan cinta, bila belum sanggup menunjukkan cinta. Berikan kebahagiaan padanya, walaupun kebahagiaannya adalah kepedihan dirimu...
May 23, 2006
Monyet
Baru2 ini maen ke rumah uni (sebutan kakak perempuan bagi orang padang). Sekalian maen2 ma keponakan tercinta. Memang setiap gerak-gerik anak kecil selalu mengundang perhatian. Terkadang membuat kita tertawa bahkan terkadang seolah-olah kita diajarkan oleh mereka tanpa mereka sadari.
Ada satu hal cerita yang sangat mengelitik saya. Terkadang kalau terbayang cerita itu, saya akan cengar-cengir tidak jelas. Lumayan dapat memberikan kesegaran pada otak yang sedang mumet karna kerjaan sehari-hari.
Begini ceritanya. Pada suatu ketika mereka sekeluarga sedang bepergian menaiki mobil pribadi. Ada suaminya uni saya, uni saya, dan dua ponakan saya. Ponakan saya, satu adalah perempuan berusia 4 tahun bernama Zahra. Kalau dia teriak dapat memekakkan telinga. Oleh karena itu, jangan sampe bikin dia teriak. Tapi, entah kenapa memang dasar saya iseng. Saya paling seneng kalo godain dia. Alhasil dia sering teriak. Satu lagi ponakan saya adalah laki-laki berusia 2,5 tahun bernama Angga. Gerak-geriknya lincah. Suka lompat2, lari2. Uniknya ia dapat membuat segala benda menjadi maenan untuknya. Mulai dari tali, kabel, rantang, piring, kursi, ban motor, dsb. Oleh karena itu, orang tuanya butuh perhatian extra terhadap dirinya. Takut2 ia membahayakan dirinya. Walaupun begitu dia tahu mana yang berbahaya mana yang tidak.
Ketika sedang naik mobil pribadi, dengan suami uni yang mengemudikan kendaraan. Uni disamping suaminya. Angga digendong uni dan Zahra di kursi belakang. Tiba2 terdapat gerobak menyebrangi jalan. Alhasil mobil direm secara mendadak. Spontan suami uni terlontar kata "MONYET" meneriaki tukang gerobak itu. Memang biasanya pria kalau sedang mengemudikan kendaraan, jika terdapat hal yang menjengkalkan sedangkan suasana jalan yang macet dan panas yang dapat menambah kejengkelan itu, spontan akan mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar. Walaupun tidak terlontar, biasanya hati menjadi panas kemudian mata akan memeloti orang yang membuat jengkel. Sangat jarang ada orang yang bisa adem ayem dijalanan. Tidak hanya keliatan sabar dari luar tetapi juga sabar hatinya. Saya salut terhadap orang2 yang memiliki kesabaran tingkat tinggi seperti itu.
Setelah perkataan MONYET tadi terlontar, maka Angga terperosot dari gendongan uni. Angga tidak dapat melihat jalan untuk beberapa saat. Kemudian Angga digendong lagi oleh uni. Angga sudah dapat melihat jalan dari kaca mobil. Kemudian, ia berkata "mama tadi ada monyet aku ngga liat". Spontan semua yang ada di mobil tertawa. Sedangkan Angga bingung apa yang ditertawakan mereka. Kalau dipikir2 bener juga perkataan angga. Suami uni bilang ada monyet. Mungkin angga terlewatkan melihat monyet karna terperosot tadi.
Ada satu hal cerita yang sangat mengelitik saya. Terkadang kalau terbayang cerita itu, saya akan cengar-cengir tidak jelas. Lumayan dapat memberikan kesegaran pada otak yang sedang mumet karna kerjaan sehari-hari.
Begini ceritanya. Pada suatu ketika mereka sekeluarga sedang bepergian menaiki mobil pribadi. Ada suaminya uni saya, uni saya, dan dua ponakan saya. Ponakan saya, satu adalah perempuan berusia 4 tahun bernama Zahra. Kalau dia teriak dapat memekakkan telinga. Oleh karena itu, jangan sampe bikin dia teriak. Tapi, entah kenapa memang dasar saya iseng. Saya paling seneng kalo godain dia. Alhasil dia sering teriak. Satu lagi ponakan saya adalah laki-laki berusia 2,5 tahun bernama Angga. Gerak-geriknya lincah. Suka lompat2, lari2. Uniknya ia dapat membuat segala benda menjadi maenan untuknya. Mulai dari tali, kabel, rantang, piring, kursi, ban motor, dsb. Oleh karena itu, orang tuanya butuh perhatian extra terhadap dirinya. Takut2 ia membahayakan dirinya. Walaupun begitu dia tahu mana yang berbahaya mana yang tidak.
Ketika sedang naik mobil pribadi, dengan suami uni yang mengemudikan kendaraan. Uni disamping suaminya. Angga digendong uni dan Zahra di kursi belakang. Tiba2 terdapat gerobak menyebrangi jalan. Alhasil mobil direm secara mendadak. Spontan suami uni terlontar kata "MONYET" meneriaki tukang gerobak itu. Memang biasanya pria kalau sedang mengemudikan kendaraan, jika terdapat hal yang menjengkalkan sedangkan suasana jalan yang macet dan panas yang dapat menambah kejengkelan itu, spontan akan mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar. Walaupun tidak terlontar, biasanya hati menjadi panas kemudian mata akan memeloti orang yang membuat jengkel. Sangat jarang ada orang yang bisa adem ayem dijalanan. Tidak hanya keliatan sabar dari luar tetapi juga sabar hatinya. Saya salut terhadap orang2 yang memiliki kesabaran tingkat tinggi seperti itu.
Setelah perkataan MONYET tadi terlontar, maka Angga terperosot dari gendongan uni. Angga tidak dapat melihat jalan untuk beberapa saat. Kemudian Angga digendong lagi oleh uni. Angga sudah dapat melihat jalan dari kaca mobil. Kemudian, ia berkata "mama tadi ada monyet aku ngga liat". Spontan semua yang ada di mobil tertawa. Sedangkan Angga bingung apa yang ditertawakan mereka. Kalau dipikir2 bener juga perkataan angga. Suami uni bilang ada monyet. Mungkin angga terlewatkan melihat monyet karna terperosot tadi.
Subscribe to:
Posts (Atom)